Pages

Selasa, 31 Mei 2016

Konsep Database Management System (DBMS)

 
 Pembicaraan basisdata tidak dapat dipisahkan dengan teknologi komputer, karena teknologi basisdata dan komputer berkembang secara beriringan. Perkembangan teknologi pengelola basis data mempunyai pengaruh besar terhadap perkembangan penggunaan komputer.
Sebagai contoh pemakaian teknologin basis data dalam pengelolaan data dengan jumlah yang besar untuk keperluan bisnis, teknik, pendidikan, kesehatan, hukum, perpustakaan dan sebagainya akan jauh lebih efektif jika menggunakan sistem basisdata menggunakan komputer.
Peran basis data sangatlah menonjol sekali. Pemrosesan data menjadi andalan yang kehadirannya sangat diperlukan oleh berbagai institusi dan perusahaan. Basis data tidak hanya akan mempercepat pencarian dan pelacakan data dan informasi saja, tetapi juga dapat meningkatkan pelayanan kepada banyak orang dan publik. Hal inilah yang menjadi alasan kenapa saat ini banyak perusahaan yang mulai beralih menggunakan komputer untuk pemrosesan datanya.
Sejarah perkembangan basis data terbentuk setelah masa sistem pemrosesan manual dan sistem pemrosesan berkas. Sistem pemrosesan kertas atau manual merupakan bentuk pemrosesan yang menggunakan dasar berupa setumpuk rekaman yang disimpan dalam rak berkas. Jika berkas diperlukan maka berkas tersebut akan dicari pada rak. Sistem seperti ini masih banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk nyata adalah sebuah katalog buku telepon saku maupun buku telepon yellow pages dimana orang akan mudah mencari nama orang dengan menggunakan indeks alphabetik walaupun kadang juga membingungkan karena susah untuk mencari dengan index nama atau nomor telepon. Pada saat awal penerapan sistem komputer, sekelompok rekaman disimpan pada sejumlah berkas secara terpisah, dimana sistem ini akan sangat jauh berbeda dengan menggunakan sistem manual terutama dari sisi akurasi dan kecepatan.
Basis Data (Database) dapat dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan berwenang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal-hal seperti memberi sampul atau map pada kumpulan atau bundel arsip yang akan disimpan, menentukan kelompok jenis arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap sampul atau map, lalu menempatkan arsip-arsip tersebut dengan cara urutan tertentu didalam lemari. Kalaupun hal-hal tersebut tidak seluruhnya dilakukan, paling tidak semua lemari arsip menerapkan suatu aturan dan cara tertentu tentang bagaimana keseluruhan arsip-arsip tadi ditempatkan dan disusun.
Yang paling sederhana adalah tentu menyusun dan menempatkan arsip-arsip tadi sesuai kedatangan atau kronologisnya dan tanpa pengelompokan, hampir tidak akan pernah kita
jumpai adanya lemari arsip yang tidak memiliki aturan dan cara dalam penyusunan penempatan arsip-arsip di dalamnya.
Bahkan untuk sebuah lemari buku atau baju pun, secara alamiah kita seringkali menerapkan suatu cara atau aturan tertentu dalam menyusun dan menempatkan buku – buku atau baju – baju itu didalam sebuah lemari. Upaya penyusunan dan penempatan ini memang baru kita lakukan jika kita rasakan, bahwa buku atau baju tersebut sudah cukup banyak.
Mengapa hal-hal itu kita lakukan ? Jawabannya yaitu kita berharap agar ada suatu saat nanti, sewaktu kita bermaksud untuk mencari dan mengambil kembali arsip, buku atau baju dari lemari kita dapat melakukannya dengan mudah dan cepat.
DEFINISI
Istilah basis data banyak menimbulkan interpretasi yang berbeda. Pada saat maraknya paket pemrograman dbase sebuah berkas dengan ekstensi *.DBF biasa disebut basis data.
Ungkapan ini sebenarnya benar tapi salah. Orang umum menyebutnya salah kaprah. Karena sebenarnya *.DBF adalah objek data dan bukan basis data. Suatu Database Manajemen System (DBMS) akan berisi satu koleksi data yang akan saling berelasi dan 1 set program untuk mengakses data yang sudah diciptakan. Jadi sebenarnya DBMS terdiri dari database dan set program pengelola untuk memproses data. Sebelum membahas basis data lebih lanjut maka akan lebih baik jika istilah data dan informasi dibahas terlebih dahulu.
Basis Data terdiri atas 2 kata, yaitu Basis dan Data. Basis kurang lebih dapat
diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang dan berkumpul. Sedangkan Data adalah fakta yang terungkap atau representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Jadi basis data adalah sekumpulan data tentang suatu benda atau kejadian yang saling berhubungan satu sama lainnya. Basis Data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti :
• Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi
sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
• Kumpulan file, tabel, arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
• Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
• Basisdata merupakan penyajian suatu aspek dari dunia nyata (the real world atau miniworld). Misalnya basisdata perbankan, perpustakaan, pertanahan, perpajakan.
• Basisdata merupakan kumpulan data dari berbagai sumber yang secara logika
mempunyai arti implisit. Sehingga data yang terkumpul secara acak dan tanpa punya arti tidak dapat disebut basis data.
• Basisdata perlu dirancang, dibangun dan dikumpulkan untuk suatu tujuan. Basisdata dapat digunakan oleh beberapa pemakai dan beberapa aplikasi yang sesuai dengan kepentingan pemakai.
Dari batasan diatas maka dapat dikatakan bahwa basisdata mempunyai berbagai sumber data dalam pengumpulan data, bervariasi derajad interaksi kejadian dari dunia nyata, dirancangn dan dibangun agar dapat digunakan oleh beberapa pemakai untuk berbagai kepentingan. Yang perlu diperhatikan adalah adanya penyimpanan data yang rangkap. Data yang tersimpan dalam database dapat bervariasi dalam hal jumlah dan tingkat kompleksitasnya. Misalnya saja data mahasiswa dalam suatu program studi akan berbeda penanganannya dengan mengangani data seluruh universitas yang lebih kompleks.
Data yang dikumpulkan akan membentuk suatu informasi, dimana informasi adalah Hasil dari pengolahan data yang berguna untuk membantu membuat keputusan. Kemudian akan membentu suatu Metadata, yaitu data yang menjelaskan data.Dalam sebuah berkas data akan terdapat rekaman-rekaman yang sejenis, sama besar, sama bentuk dan merupakan kumpulan entity yang seragam. Dalam sebuah rekaman (record) akan terdiri dari field-field atau medan yang saling berhubungan untuk menunjukkan bahwa medan tersebut berada dalam satu pengertian yang lengkap dan direkam dalam sebuah rekaman. Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama.
Prinsip utamanya adalah pengaturan data dan arsip. Tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali data atau arsip. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Jika lemari arsip menggunakan lemari dari besi atau kayu sebagai media penyimpanan, maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronis seperti disk (disket atau harddisk). Hal ini merupakan konsekuensi yang logis, karena lemari arsip langsung dikelola dan ditangani oleh manusia, sementara basis data dikelola dan ditangani melalui perantaraan alat mesin pintar elektronis yang kita kenal sebagai komputer. Perbedaan media ini yang selanjutnya melahirkan perbedaan – perbedaan lain yang menyangkut jumlah dan jenis metoda atau cara yang dapat digunakan dalam upaya penyimpanan.
Satu hal yang juga harus diperhatikan bahwa basis data bukan hanya sekedar
penyimpanan data secara elektronis dengan bantuan komputer. Artinya tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Kita dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks dengan program pengolah kata, file spread sheet dan lain-lain, tetapi tidak bisa disebut sebagai basis data. Karena didalamnya tidak ada pemilahan dan pengelompokkan data sesuai jenis dan fungsi data, sehingga akan menyulitkan pencarian data kelak. Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan, pemilahan, pengelompokkan, pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi dan jenisnya. Pemilahan, pengelompokan, pengorganisasian ini dapat berbentuk sejumlah file atau tabel terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom field-field data dalam setiap file dan tabel.
HERARKI DATA
Secara tradisional data diorganisasikan kedalam suatu herarki yang terdiri atas elemen data, rekaman dan berkas.
• Entity. Adalah orang tempat kejadian atau konsep yang informasinya direkam. Pada bidang administrasi mahasiswa misalnya, entity adalah mahasiswa, buku pembayaran dan nilai ujian. Pada bidang kesehatan entity adalah pasien, dokter, obat, kamar • Atribute / elemen data. Setiap entity mempunyai atribut atau sebutan untuk mewakili suatu entity. Seorang mahasiswa dapat dilihat atributnya, misalnya nama, NIM, alamat, nama orang tua, agama dan jenis kelamin. Atribut juga disebut sebagai data elemen, data field, item data atau medan.
• Data value atau isi. Adalah data aktual atau informasi yang disimpan pada tiap elemen data atau atribut. Atribut nama karyawan akan menunjukkan tempat dimana informasi nama karyawan disimpan, sedangkan data value adalah bejo, mitro yang merupakan isi dari data nama karyawan tersebut.
• Record / Tuple / Rekaman / baris. Adalah gabungan dan kumpulan sejumlah elemen – elemen data yang saling berkaitan menginformasikan tentang entity secara lengkap.
Satu record akan mewakili satu data atau informasi yang mewakili tentang seseorang atau objek lain misalnya NIM, Nama, Alamat, Nomor telepon, email dan sebagainya.
• File / berkas. Adalah kumpulan rekaman data yang berkaitan dengan subjek data.
KEGUNAAN DATABASE / SYARAT DATABASE
Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi berbagai masalah pada penyusunan data, yaitu redundansi dan inkonsistensi data, kesulitan pengaksesan data, isolasi data untuk standarisasi, multipel user atau banyak pemakai, masalah keamanan, masalah kesatuan dan masalah kebebasan data.
1. Redundansi dan Inkonsistensi Data
Jika berkas-berkas dan program aplikasi diciptakan oleh seorang programmer yang berbeda pada waktu yang berselang cukup panjang, maka ada beberapa bagian data akan mengalami penggandaan pada berkas-berkas yang berbeda pula. Sebagai contoh adalah alamat dan nomor telepon pelanggan kita tercatat pada berkas deposito juga pada berkas rekening koran dan juga berkas nasabah. Penyimpanan dibeberapa lokasi untuk data yang sama ini disebut sebagai redundansi dan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk mengakses menjadi lebih tinggi.
Penyimpanan data yang sama berulang – ulang dibeberapa berkas dapat
mengakibatkan juga inkonsistensi atau tidak konsisten. Hal ini terjadi jika suatu ketika seorang pelanggan pindah alamat atau nomor telepon, maka seharusnya ketiga berkas yang memuat data tersebut harus diubah juga. Jika salah satu saja dari berkas yang mengandung data tersebut terlewat diupdate maka terjadilah tidak konsisten lagi.
2. Kesulitan dalam Pengaksesan Data
Pada suatu saat akan dibutuhkan untuk mencetak data siapa saja pelanggan yang berada dikode pos 69116 Bangkalan, padahal belum tersedia program yang telah ditulis untuk menampilkan data tersebut. Maka kesulitan akan timbul dan penyelesaiannya untuk itu adalah kearah DBMS yang mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang familier dan mudah digunakan.
3. Isolasi Data Untuk Standarisasi
Jika data tersebar dalam beberapa berkas dalam bentuk format yang berbeda, maka akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka data dalam satu database harus dibuat 1 format sehingga mudah dibuat program aplikasinya. Dapat dibayangkan betapa sulitnya membuat program aplikasi jika data dibuat dari format teks berkas Pascal, Basic. C++ dan juga format dari versi Lotus 123. Berarti dari sini semua akses data dilakukan dengan cara yang sama.
4. Multiple User atau Banyak Pemakai
Dalam rangka mempercepat semua daya guna sistem dan mendapat responsi waktu yang cepat, beberapa sistem mengijinkan banyak pemakai untuk mengupdate data secara simultan. Salah satu alasan mengapa database dibangun adalah karena nantinya data tersebut akan digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu. Semua ini akan memungkinkan untuk terjadi karena data yang diolah tidak tergantung dan menyatu dalam program tapi ia terlepas dalam satu kelompok data.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar